Senin, 07 November 2011

Tugas Softskill Perilaku Konsumen 2


BAB IV
PENDAHULUAN
EVALUASI ALTERNATIF SEBELUM PEMBELIAN
Kriteria Evaluasi
Philip kotler mengemukakan, “Konsumen mempelajari merek-merek yang tersedia dan ciri-cirinya. Informasi ini digunakan untuk mengevaluasi semua alternatif yang ada dalam menentukan keputusan pembeliannya”(1998:170).
Menurut Sutisna, “Setidak-tidaknya ada dua kriteria evaluasi alternatif. Pertama adalah manfaat yang diperoleh dengan membeli produk. Kedua, kepuasan yang diharapkan”(2001:22).
Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, ketika berbagai alternatif telah diperoleh, konsumen melakukan evaluasi alternatif. Evaluasi altenatif tersebut, dalam keberadaanya ditentukan oleh keterlibatan konsumen dengan produk yang akan dibelinya.

Penentuan alternative pilihan
            Seorang konsumen yang sudah terkait mungkin mencari lebih banyak informasi tetapi mungkin juga tidak. Bila dorongan konsumen kuat dan produk yang dapat memuaskan ada dalam jangkauan, konsumen kemungkinan akan membelinya. Bila tidak, konsumen dapat menyimpan kebutuhan dalam ingatan atau melakukan pencarian informasi yang berhubungan dengan kebutuhan tersebut.
Pengaruh relatif dari sumber informasi ini bervariasi menurut produk dan pembeli. Pada umumnya, konsumen menerima sebagian besar informasi mengenai suatu produk dari sumber komersial, yang dikendalikan oleh pemasar. Akan tetapi, sumber paling efektif cenderung sumber pribadi. Sumber pribadi tampaknya bahkan lebih penting dalam mempengaruhi pembelian jasa. Sumber komersial biasanya memberitahu pembeli, tetapi sumber pribadi membenarkan atau mengevaluasi produk bagi pembeli. Misalnya, dokter pada umumnya belajar mengenai obat baru cari sumber komersial, tetapi bertanya kepada dokter lain untuk informasi yang evaluatif.

Menaksir alternatif Pilihan
Tahap dari proses keputusan membeli, yaitu ketika konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi merk alternatif dalam perangkat pilihan. Konsep dasar tertentu membantu menjelaskan proses evaluasi konsumen. Pertama, kita menganggap bahwa setiap konsumen melihat produk sebagai kumpulan atribut produk. Kedua, konsumen akan memberikan tingkat arti penting berbeda terhadap atribut berbeda menurut kebutuhan dan keinginan unik masing-masing. Ketiga, konsumen mungkin akan mengembangkan satu himpunan keyakinan merek mengenai dimana posisi setiap merek pada setiap atribut. Keempat, harapan kepuasan produk total konsumen akan bervariasi pada tingkat atribut yang berbeda. Kelima, konsumen sampai pada sikap terhadap merek berbeda lewat beberapa prosedur evaluasi. Ada konsumen yang menggunakan lebih dari satu prosedur evaluasi, tergantung pada konsumen dan keputusan pembelian.
Bagaimana konsumen mengevaluasi alternatif barang yang akan dibeli tergantung pada masing-masing individu dan situasi membeli spesifik. Dalam beberapa keadaan, konsumen menggunakan perhitungan dengan cermat dan pemikiran logis. Pada waktu lain, konsumen yang sama hanya sedikit mengevaluasi atau tidak sama sekali; mereka membeli berdasarkan dorongan sesaat atau tergantung pada intuisi. Kadang-kadang konsumen mengambil keputusan membeli sendiri; kadang-kadang mereka bertanya pada teman, petunjuk bagi konsumen, atau wiraniaga untuk memberi saran pembelian.
Pemasar harus mempelajari pembeli untuk mengetahui bagaimana sebenarnya mereka mengevaluasi alternatif merek. Bila mereka mengetahui proses evaluasi apa yang sedang terjadi, pemasar dapat membuat langkah-langkah untuk mempengaruhi keputusan membeli.
Menyeleksi Aturan Pengambilan Keputusan
Setelah konsumen menerima pengaruh dalam kehidupannya maka mereka sampai pada keputusan membeli atau menolak produk. Pemasar dianggap berhasil kalau pengaruh-pengaruh yang diberikannya menghasilkan pembelian dan atau dikonsumsi oleh konsumen. Keputusan konsumen, tingkatan-tingkatan dalam pengambilan keputusan, serta pengambilan keputusan dari sudut pandang yang berbeda bukan hanya untuk menyangkut keputusan untuk membeli, melainkan untuk disimpan dan dimiliki oleh konsumen.

PEMBAHASAN
            Proses Pengambilan keputusan konsumen tentang suatu pembelian merupakan hal yang sangat sensitive terhadap pengaruh-pengaruh yang berada disekitar konsumen. Konsumen mungkin mempunyai beberapa pilihan alternatif barang atau pembelian, namun pada akhirnya hanya barang-barang pemebelian tertentu yang akan dipilih, itu tidak terlepas dari faktor-faktor yang ada, sperti harga, kebutuhan, dan kepuasan konsumen itu sendiri.
PENUTUP
Kesimpulan dan saran:
Dalam Proses pengambilan keputusan pembelian suatu barang konsumen akan melakukan evaluasi terlebih dahulu tentang pemebelian tersebut, apakah sesuai dengan tujuan dan akan bermanfaat nantinya, oleh karena itu proses evaluasi sebelum membeli suatu barang sangatlah penting bagi konsumen, dan produsen juga harus lebih inovatif dalam hal memproduksi barang yang akan berguna nantinya dan akan menjadi suatu kebutuhan yang dicari-cari oleh konsumen dan berguna tentunya.

BAB V
PENDAHULUAN
PEMBELIAN
Proses Keputusan Membeli
Dalam tahap evaluasi, konsumen membuat peringkat merek dan membentuk niat untuk membeli. Pada umumnya, keputusan membeli konsumen adalah membeli merek yang paling disukai, tetapi dua faktor dapat muncul antara niat untuk membeli dan keputusan untuk membeli. Faktor pertama adalah sikap orang lain, yaitu pendapat dari orang lain mengenai harga, merek yang akan dipilih konsumen. Faktor kedua adalah faktor situasi yang tidak diharapkan, harga yang diharapkan dan manfaat produk yang diharapkan. Akan tetapi peristiwa-peristiwa yang tak diharapkan bisa menambah niat pembelian.
Memilih Alternatif Terbaik
A.      Setelah konsumen menerima pengaruh dalam kehidupannya maka mereka sampai pada keputusan membeli atau menolak produk. Pemasar dianggap berhasil kalau pengaruh-pengaruh yang diberikannya menghasilkan pembelian dan atau dikonsumsi oleh konsumen. Keputusan konsumen, tingkatan-tingkatan dalam pengambilan keputusan, serta pengambilan keputusan dari sudut pandang yang berbeda bukan hanya untuk menyangkut keputusan untuk membeli, melainkan untuk disimpan dan dimiliki oleh konsumen.
B.      Konsep Keputusan
Keputusan adalah suatu pemilihan tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif. Bila seseorang dihadapkan pada dua pilihan, yaitu membeli dan

C.      tidak membeli tapi memilih membeli, maka dia ada dalam posisi membuat keputusan. Semua orang mengambil keputusan setiap hari dalam hidupnya tanpa disadari. Dalam proses pengambilan keputusan, konsumen harus melakukan pemecahan masalah dalam kebutuhan yang dirasakan dan keinginannya untuk memenuhi kebutuhan dengan konsumsi produk atau jasa yang sesuai. Tiga tingkatan dalam pemecahan ini;
Pemecahan masalah yang mensyaratkan respons yang rutin.
Keputusan yang diambil tidak disertai dengan usaha yang cukup untuk mencari informasi dan menentukan alternatif. Kebiasaan berjalan secara otomatis, prilaku seseorang merupakan respon terhadap rutinitas karena dilakukan berulang-ulang seringkali tanpa disadari.
Pemecahan masalah dengan proses yang tidak berbelit-belit (terbatas).
Pemecahan masalah ini menyebabkan seseorang tidak peduli dengan ada tidaknya informasi dengan menggunakan criteria yang kurang lebih sudah terbentuk, untuk mengevaluasi kategori produk dan mereknya. Tidak mengevaluasi setiap atribut dan fitur produk dalam memilih mana yang sesuai dengan kebutuhannya.Pemecahan masalah yang dilakukan dengan upaya yang lebih berhati-hati dan penuh pertimbangan (pemecahan masalah yang intensif).Di tingkat ini konsumen memerlukan informasi yang relative lengkap untuk membentuk criteria evaluasi dari kriteria yang baku .Prosesnya lebih rumit dan panjang mengikuti proses tradisional. Mulai dari sadar akan kebutuhan, motivasi untuk memenuhi kebutuhan, mencari informasi,mengembangkan alternative, memilih satu dari berbagai alternatif dan memutuskan untuk membeli. Terutama menyangkut produk yang gampang terlihat oang lain dan sangat mempengaruhi citra diri sosial seseorang (significant others; orang lain yang signifikan bagi kehidupan seseorang, terutama citra dirinya).
Memilih Sumber-sumber Pembelian
Aspek-aspek pemilihan keputusan
Produk yang murah – Produk yang lebih mahal
Pembelian yang sering – Pembelian yang jarang
Keterlibatan rendah – Keterlibatan tinggi
Kelas produk dan merek kurang terkenal- Kelas produk dan merek terkenal
Pembelian dengan pertimbangan dan – Pembelian dengan pertimbangan
pencarian yang kurang matang dan pencarian intensif.

BAB VI
SUMBER DAYA KONSUMEN DAN PENGETAHUAN
Sumber Daya Ekonomi
            Potensi sumberdaya ekonomi atau lebih dikenal dengan potensi ekonomi daerah pada dasarnya dapat diartikan sebagai sesuatu atau segala sesuatu sumberdaya yang dimiliki oleh daerah baik yang tergolong pada sumberdaya alam (natural resources/endowment factors) maupun potensi sumberdaya manusia yang dapat memberikan manfaat (benefit) serta dapat digunakan sebagai modal dasar pembangunan (ekonomi) wilayah.

Sumber Daya Sementara
Sumber daya sementara merupakan sifat dari sumber daya yang ada, namun hanya bersifat sementara, dan tidak dapat digunakan untuk waktu lama, sumber daya ini merupakan salah satu variable dalam hal memahami perilaku konsumen.
Sumber daya kognitif
Sumber daya yang satu ini lebih mengacu kepada kemampuan kognitif seseorang, yang dimana factor-faktor yang sangat berpengaruh adalah kepribadian orang itu sendiri, yang akan berpengaruh terhadap kehidupannya dan lingkungan sekitarnya.
Kandungan Pengetahuan
Organisasi pengetahuan merupakan sesuatu untuk mengatur atau struktur organisasi untuk  mengelompokan sesuatu, organisasi di buat untuk memudahkan penggunaan dokumen atau pengetahuan itu sendiri, atau juga bisa diartikan mendeskripsikan

dokumen, isi, fitur da tujuan, dan membuat dokuneb-dokumen dan bagian yang dapat diakses oleh orang-orang mencari mereka atau pesan yang isinya meliputi pengetahuan. setiap jenis organisasi dan metode penyusunan indeks, abstrak, katalogisasi, klasifikasi, manajemen arsip, kepustakaan dan penciptaan atau bibliografi database tekstual untuk pengambilan informasi.
atau juga bisa di artikan sebagai tentang kegiatan seperti mendokumenkan, pengindeksan dan klasifikasi yang dilakukan di perpustakaan, database, arsip dll kegiatan ini dilakukan oleh pustakawan, arsiparis, spesialis subyek dan sekaligus oleh algoritma komputer.

Terdapat pendekatan historis dan teoritis yang berbeda dan teori tentang pengelolaan pengetahuan, yang terkait dengan pandangan yang berbeda dari pengetahuan, kognisi, bahasa, dan organisasi sosial  layanan informasi perpustakaan profesional sering berkonsentrasi pada penerapan teknologi baru dan standar, dan tidak mungikin telah melihat pekerjaan mereka sebagai interpretasi yang melibatkan  makna analisis, itulah sebabnya klasifikasi perpustakaan telah dikritik karena kurangnya konten intelektual substantif. 
(However Dr.Ch) 

Pengetahuan dalam suatu organisasi dapat menjadikan organisasi tersebut memahami tujuan keberadaanya, diantara tujuan-tujuan tersebut yang terpenting adalah bagaimana organisasi memahami cara mencapai tujuannya, Organisasi-organisasi yang sukses adalah organisasi yang secara konsisten menciptakan pengetahuan baru dan menyebarkanya menyeluruh didalam organisasinya dan secara cepat mengadaptasinya kedalam teknologi dan produk serta layanan mereka. Melihat perannya yang begitu penting bagi suatu organisasi, maka semua pengetahuan yang dimiliki oleh suatu organisasiharus dikelola dengan baik, sehingga pengetahuan tersebut dapat berperan optimal untuk organisasinya.

4 kategori personil dalam pengetahuan Organisasi
Mengategorikan orang-orang dalam sebuah organisasi dalam 2 dimensi sesuai dgn tigkat profesional dan kemampuan organisasi:

1.      Staff Pendukung: para staff pendukung membantu para ahli dan para manajer, mereka tdk memiliki kualifikasi khhusus.

2.      Profesional: merupakan yang paling trampil/ahli, yang menjalankan pekerjaan dan mereka menyukai pemecahan masalah dan tidak menyukai rutinitas.


3.      Manajer : kebalikan dr profesional , mereka mampu pegelolaan dan pengorganisasian,telah belajar untuk bekerja melalui orang lain, dan menyukai melakukannya.

4.      Pemimpin : merupakan dimana orang2/yg lain ingin mengikuti, pemimpin ditunjuk oleh pengikutnya/bawahan,,kepemimpinan melibatkan 2 tugas : memutuskan kemana organisasi pergi dan membujuk orang lain untuk mengikuti.

PEMBAHASAN
untuk hal ini adalah kasus biaya produksi sebuah perusahaan yang bergerak di bidang eksploitasi dan pengolahan sumber daya alam. Perusahaan tersebut berpendapat bahwa informasi biaya produksi merupakan informasi yang eksklusif miliknya sendiri. Sementara itu, pihak pemerintah daerah memerlukan informasi tersebut untuk dapat mengestimasi penerimaan daerah dari mekanisme bagi hasil.

PENUTUP

Kesimpulan dan Saran
Dari pengertian-pengertian dan bahasan yang ada di atas dapat dilihat adanya kerterkaitan antara elemen-elemen sumber daya ekonomi, sementara, kognitif dll yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan manusia dan mempengaruhi perilakunya.
Untuk itulah sangat penting dalam hal pengelolaan sumber daya yang ada, agar tidak menjadi sia-sian dan terbuang begitu saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar