Senin, 07 November 2011

METODE RISET BAB IV & V

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

~Deskripsi

Dalam melakukan penelitian ini jumlah sampel yang diambil adalah sebanyak 240 Pekerja, baik karyawan,buruh dan pekerja menengah kebawah yang memenuhi kriteria dengan perbandingan berdasarkan daerah. Dengan melihat jumlah pekerja dari yang terkecil hingga yang terbesar maka perbandinganya secara berturut-turut untuk karyawan, Buruh, dan pekerja menengah kebawah adalah sebesar 1 : 2 :  3. Jadi responden karyawan sejumlah 40 responden, responden buruh sejumlah 70 responden, dan responden pekerja menengah kebawah sebanyak  130 responden.

~Hasil Perhitungan

gaji pokok rata-rata karyawan Rp.2.750.000
gaji pokok rata-rata Buruh Rp.1.525.000
gaji pokok rata-rata pekerja menengah kebawah Rp.800.000
perhitungan menunjukan bahwa sebanyak 87% dari jumlah sampel (terdiri dari karyawan, buruh, dan pekerja menengah kebawah) terkena dampak yang besar akibat kenaikan harga kebutuhan pokok, sebagian besar dari mereka harus membatasi pembelian akan kebutuhan untuk hidup, sehinggap tetap berkecukupan untuk jangka waktu minimum 1 bulan, sedangkan 13% dari sisa sampel menunjukan bahwa kenaikan harga kebutuhan pokok tiudak terlalu berpengaruh, dan rata-rata dari mereka adalah karyawan yang belum berkeluarga, sehingga penghasilan yang mereka dapat masih tergolong lebih atau cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.


~Analisis

Hasil analisis menunjukan bahwa Peningkatan Harga kebutuhan pokok berpengaruh negative bagi sebagian besar orang, sehingga menghambat proses pemenuhan kebutuhan hidup mereka, dan hanya sebagian kecil orang saja yang merasakan bahwa peningkatan harga kebutuhan pokok tidak terlalu berpengaruh bagi kehidupan mereka.jika terjadi terus menerus maka dapat di pastikan akan banyak terjadi kemiskinan absolut di indonesia.


BAB V

KESIMPULAN

~Intisari Analisis
Endang Herdiyati (2010) "Semua bahan kebutuhan pokok naik mulai dari beras, daging sampai bawang merah. Oleh karena itu, harus memperketat pengeluaran anggaran," tampak jelas bahwa dampak kenaikan harga pokok sangat berpengaruh secara signifikan bagi sebagian besar orang, dan dapat mengubah pola hidup manusia apabila terjadi secara terus menerus, dan dapat dipastikan bila fenomena ini terjadi dan terus meningkat maka masyarakat indonesia akan mengalami krisis yang lebih parah lagi.

~Saran dan rekomendasi

Sebaiknya dalam urusan ini pemerintah tidak lagi bertindak lambat, melainkan harus berindak secara cepat dalam mengambil keputusan atau solusi terbaik, karena dampak kenaikan harga kebutuhan pokok bukan lagi menjadi sesuatu hal yang asing di indonesia, sudah terlalu banyak masyarakat yang terkena dampaknya, dan dapat kita lihat dimana-mana terjadi kelaparan dan krisis akan kebutuhan pokok.
 

~Kekurangan/kelemahan

hasil penelitian menunjukan bahwa kenaikan harga kebutuhan pokok sebelumnya belum menunjukan dampak secara signifikan bagi masyarakat menengah keatas, karena lebih banyak membahas tentang kehidupan di daerah-daerah tertentu saja, dan lebih berfokus pada masyarkat menengah kebawah.


~usulan/Rekomendasi riset selanjutnya

Usulan / rekomendasi untuk penelitian berikutnya agar mengkaji masyarakat dengan taraf ekonomi menengah keatas juga, agar didapat hasil yang lebih baik mengenai dampak kenaikan harga kebutuhan pokok bagi masyarakat luas.
 
 
 
 
 
Nama : Nicholas.c
Kelas  : 3EA11
NPM   : 16209181
Tugas Ini Di Berikan Oleh Bapak Prihantoro

Tugas Softskill Perilaku Konsumen 2


BAB IV
PENDAHULUAN
EVALUASI ALTERNATIF SEBELUM PEMBELIAN
Kriteria Evaluasi
Philip kotler mengemukakan, “Konsumen mempelajari merek-merek yang tersedia dan ciri-cirinya. Informasi ini digunakan untuk mengevaluasi semua alternatif yang ada dalam menentukan keputusan pembeliannya”(1998:170).
Menurut Sutisna, “Setidak-tidaknya ada dua kriteria evaluasi alternatif. Pertama adalah manfaat yang diperoleh dengan membeli produk. Kedua, kepuasan yang diharapkan”(2001:22).
Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, ketika berbagai alternatif telah diperoleh, konsumen melakukan evaluasi alternatif. Evaluasi altenatif tersebut, dalam keberadaanya ditentukan oleh keterlibatan konsumen dengan produk yang akan dibelinya.

Penentuan alternative pilihan
            Seorang konsumen yang sudah terkait mungkin mencari lebih banyak informasi tetapi mungkin juga tidak. Bila dorongan konsumen kuat dan produk yang dapat memuaskan ada dalam jangkauan, konsumen kemungkinan akan membelinya. Bila tidak, konsumen dapat menyimpan kebutuhan dalam ingatan atau melakukan pencarian informasi yang berhubungan dengan kebutuhan tersebut.
Pengaruh relatif dari sumber informasi ini bervariasi menurut produk dan pembeli. Pada umumnya, konsumen menerima sebagian besar informasi mengenai suatu produk dari sumber komersial, yang dikendalikan oleh pemasar. Akan tetapi, sumber paling efektif cenderung sumber pribadi. Sumber pribadi tampaknya bahkan lebih penting dalam mempengaruhi pembelian jasa. Sumber komersial biasanya memberitahu pembeli, tetapi sumber pribadi membenarkan atau mengevaluasi produk bagi pembeli. Misalnya, dokter pada umumnya belajar mengenai obat baru cari sumber komersial, tetapi bertanya kepada dokter lain untuk informasi yang evaluatif.

Menaksir alternatif Pilihan
Tahap dari proses keputusan membeli, yaitu ketika konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi merk alternatif dalam perangkat pilihan. Konsep dasar tertentu membantu menjelaskan proses evaluasi konsumen. Pertama, kita menganggap bahwa setiap konsumen melihat produk sebagai kumpulan atribut produk. Kedua, konsumen akan memberikan tingkat arti penting berbeda terhadap atribut berbeda menurut kebutuhan dan keinginan unik masing-masing. Ketiga, konsumen mungkin akan mengembangkan satu himpunan keyakinan merek mengenai dimana posisi setiap merek pada setiap atribut. Keempat, harapan kepuasan produk total konsumen akan bervariasi pada tingkat atribut yang berbeda. Kelima, konsumen sampai pada sikap terhadap merek berbeda lewat beberapa prosedur evaluasi. Ada konsumen yang menggunakan lebih dari satu prosedur evaluasi, tergantung pada konsumen dan keputusan pembelian.
Bagaimana konsumen mengevaluasi alternatif barang yang akan dibeli tergantung pada masing-masing individu dan situasi membeli spesifik. Dalam beberapa keadaan, konsumen menggunakan perhitungan dengan cermat dan pemikiran logis. Pada waktu lain, konsumen yang sama hanya sedikit mengevaluasi atau tidak sama sekali; mereka membeli berdasarkan dorongan sesaat atau tergantung pada intuisi. Kadang-kadang konsumen mengambil keputusan membeli sendiri; kadang-kadang mereka bertanya pada teman, petunjuk bagi konsumen, atau wiraniaga untuk memberi saran pembelian.
Pemasar harus mempelajari pembeli untuk mengetahui bagaimana sebenarnya mereka mengevaluasi alternatif merek. Bila mereka mengetahui proses evaluasi apa yang sedang terjadi, pemasar dapat membuat langkah-langkah untuk mempengaruhi keputusan membeli.
Menyeleksi Aturan Pengambilan Keputusan
Setelah konsumen menerima pengaruh dalam kehidupannya maka mereka sampai pada keputusan membeli atau menolak produk. Pemasar dianggap berhasil kalau pengaruh-pengaruh yang diberikannya menghasilkan pembelian dan atau dikonsumsi oleh konsumen. Keputusan konsumen, tingkatan-tingkatan dalam pengambilan keputusan, serta pengambilan keputusan dari sudut pandang yang berbeda bukan hanya untuk menyangkut keputusan untuk membeli, melainkan untuk disimpan dan dimiliki oleh konsumen.

PEMBAHASAN
            Proses Pengambilan keputusan konsumen tentang suatu pembelian merupakan hal yang sangat sensitive terhadap pengaruh-pengaruh yang berada disekitar konsumen. Konsumen mungkin mempunyai beberapa pilihan alternatif barang atau pembelian, namun pada akhirnya hanya barang-barang pemebelian tertentu yang akan dipilih, itu tidak terlepas dari faktor-faktor yang ada, sperti harga, kebutuhan, dan kepuasan konsumen itu sendiri.
PENUTUP
Kesimpulan dan saran:
Dalam Proses pengambilan keputusan pembelian suatu barang konsumen akan melakukan evaluasi terlebih dahulu tentang pemebelian tersebut, apakah sesuai dengan tujuan dan akan bermanfaat nantinya, oleh karena itu proses evaluasi sebelum membeli suatu barang sangatlah penting bagi konsumen, dan produsen juga harus lebih inovatif dalam hal memproduksi barang yang akan berguna nantinya dan akan menjadi suatu kebutuhan yang dicari-cari oleh konsumen dan berguna tentunya.

BAB V
PENDAHULUAN
PEMBELIAN
Proses Keputusan Membeli
Dalam tahap evaluasi, konsumen membuat peringkat merek dan membentuk niat untuk membeli. Pada umumnya, keputusan membeli konsumen adalah membeli merek yang paling disukai, tetapi dua faktor dapat muncul antara niat untuk membeli dan keputusan untuk membeli. Faktor pertama adalah sikap orang lain, yaitu pendapat dari orang lain mengenai harga, merek yang akan dipilih konsumen. Faktor kedua adalah faktor situasi yang tidak diharapkan, harga yang diharapkan dan manfaat produk yang diharapkan. Akan tetapi peristiwa-peristiwa yang tak diharapkan bisa menambah niat pembelian.
Memilih Alternatif Terbaik
A.      Setelah konsumen menerima pengaruh dalam kehidupannya maka mereka sampai pada keputusan membeli atau menolak produk. Pemasar dianggap berhasil kalau pengaruh-pengaruh yang diberikannya menghasilkan pembelian dan atau dikonsumsi oleh konsumen. Keputusan konsumen, tingkatan-tingkatan dalam pengambilan keputusan, serta pengambilan keputusan dari sudut pandang yang berbeda bukan hanya untuk menyangkut keputusan untuk membeli, melainkan untuk disimpan dan dimiliki oleh konsumen.
B.      Konsep Keputusan
Keputusan adalah suatu pemilihan tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif. Bila seseorang dihadapkan pada dua pilihan, yaitu membeli dan

C.      tidak membeli tapi memilih membeli, maka dia ada dalam posisi membuat keputusan. Semua orang mengambil keputusan setiap hari dalam hidupnya tanpa disadari. Dalam proses pengambilan keputusan, konsumen harus melakukan pemecahan masalah dalam kebutuhan yang dirasakan dan keinginannya untuk memenuhi kebutuhan dengan konsumsi produk atau jasa yang sesuai. Tiga tingkatan dalam pemecahan ini;
Pemecahan masalah yang mensyaratkan respons yang rutin.
Keputusan yang diambil tidak disertai dengan usaha yang cukup untuk mencari informasi dan menentukan alternatif. Kebiasaan berjalan secara otomatis, prilaku seseorang merupakan respon terhadap rutinitas karena dilakukan berulang-ulang seringkali tanpa disadari.
Pemecahan masalah dengan proses yang tidak berbelit-belit (terbatas).
Pemecahan masalah ini menyebabkan seseorang tidak peduli dengan ada tidaknya informasi dengan menggunakan criteria yang kurang lebih sudah terbentuk, untuk mengevaluasi kategori produk dan mereknya. Tidak mengevaluasi setiap atribut dan fitur produk dalam memilih mana yang sesuai dengan kebutuhannya.Pemecahan masalah yang dilakukan dengan upaya yang lebih berhati-hati dan penuh pertimbangan (pemecahan masalah yang intensif).Di tingkat ini konsumen memerlukan informasi yang relative lengkap untuk membentuk criteria evaluasi dari kriteria yang baku .Prosesnya lebih rumit dan panjang mengikuti proses tradisional. Mulai dari sadar akan kebutuhan, motivasi untuk memenuhi kebutuhan, mencari informasi,mengembangkan alternative, memilih satu dari berbagai alternatif dan memutuskan untuk membeli. Terutama menyangkut produk yang gampang terlihat oang lain dan sangat mempengaruhi citra diri sosial seseorang (significant others; orang lain yang signifikan bagi kehidupan seseorang, terutama citra dirinya).
Memilih Sumber-sumber Pembelian
Aspek-aspek pemilihan keputusan
Produk yang murah – Produk yang lebih mahal
Pembelian yang sering – Pembelian yang jarang
Keterlibatan rendah – Keterlibatan tinggi
Kelas produk dan merek kurang terkenal- Kelas produk dan merek terkenal
Pembelian dengan pertimbangan dan – Pembelian dengan pertimbangan
pencarian yang kurang matang dan pencarian intensif.

BAB VI
SUMBER DAYA KONSUMEN DAN PENGETAHUAN
Sumber Daya Ekonomi
            Potensi sumberdaya ekonomi atau lebih dikenal dengan potensi ekonomi daerah pada dasarnya dapat diartikan sebagai sesuatu atau segala sesuatu sumberdaya yang dimiliki oleh daerah baik yang tergolong pada sumberdaya alam (natural resources/endowment factors) maupun potensi sumberdaya manusia yang dapat memberikan manfaat (benefit) serta dapat digunakan sebagai modal dasar pembangunan (ekonomi) wilayah.

Sumber Daya Sementara
Sumber daya sementara merupakan sifat dari sumber daya yang ada, namun hanya bersifat sementara, dan tidak dapat digunakan untuk waktu lama, sumber daya ini merupakan salah satu variable dalam hal memahami perilaku konsumen.
Sumber daya kognitif
Sumber daya yang satu ini lebih mengacu kepada kemampuan kognitif seseorang, yang dimana factor-faktor yang sangat berpengaruh adalah kepribadian orang itu sendiri, yang akan berpengaruh terhadap kehidupannya dan lingkungan sekitarnya.
Kandungan Pengetahuan
Organisasi pengetahuan merupakan sesuatu untuk mengatur atau struktur organisasi untuk  mengelompokan sesuatu, organisasi di buat untuk memudahkan penggunaan dokumen atau pengetahuan itu sendiri, atau juga bisa diartikan mendeskripsikan

dokumen, isi, fitur da tujuan, dan membuat dokuneb-dokumen dan bagian yang dapat diakses oleh orang-orang mencari mereka atau pesan yang isinya meliputi pengetahuan. setiap jenis organisasi dan metode penyusunan indeks, abstrak, katalogisasi, klasifikasi, manajemen arsip, kepustakaan dan penciptaan atau bibliografi database tekstual untuk pengambilan informasi.
atau juga bisa di artikan sebagai tentang kegiatan seperti mendokumenkan, pengindeksan dan klasifikasi yang dilakukan di perpustakaan, database, arsip dll kegiatan ini dilakukan oleh pustakawan, arsiparis, spesialis subyek dan sekaligus oleh algoritma komputer.

Terdapat pendekatan historis dan teoritis yang berbeda dan teori tentang pengelolaan pengetahuan, yang terkait dengan pandangan yang berbeda dari pengetahuan, kognisi, bahasa, dan organisasi sosial  layanan informasi perpustakaan profesional sering berkonsentrasi pada penerapan teknologi baru dan standar, dan tidak mungikin telah melihat pekerjaan mereka sebagai interpretasi yang melibatkan  makna analisis, itulah sebabnya klasifikasi perpustakaan telah dikritik karena kurangnya konten intelektual substantif. 
(However Dr.Ch) 

Pengetahuan dalam suatu organisasi dapat menjadikan organisasi tersebut memahami tujuan keberadaanya, diantara tujuan-tujuan tersebut yang terpenting adalah bagaimana organisasi memahami cara mencapai tujuannya, Organisasi-organisasi yang sukses adalah organisasi yang secara konsisten menciptakan pengetahuan baru dan menyebarkanya menyeluruh didalam organisasinya dan secara cepat mengadaptasinya kedalam teknologi dan produk serta layanan mereka. Melihat perannya yang begitu penting bagi suatu organisasi, maka semua pengetahuan yang dimiliki oleh suatu organisasiharus dikelola dengan baik, sehingga pengetahuan tersebut dapat berperan optimal untuk organisasinya.

4 kategori personil dalam pengetahuan Organisasi
Mengategorikan orang-orang dalam sebuah organisasi dalam 2 dimensi sesuai dgn tigkat profesional dan kemampuan organisasi:

1.      Staff Pendukung: para staff pendukung membantu para ahli dan para manajer, mereka tdk memiliki kualifikasi khhusus.

2.      Profesional: merupakan yang paling trampil/ahli, yang menjalankan pekerjaan dan mereka menyukai pemecahan masalah dan tidak menyukai rutinitas.


3.      Manajer : kebalikan dr profesional , mereka mampu pegelolaan dan pengorganisasian,telah belajar untuk bekerja melalui orang lain, dan menyukai melakukannya.

4.      Pemimpin : merupakan dimana orang2/yg lain ingin mengikuti, pemimpin ditunjuk oleh pengikutnya/bawahan,,kepemimpinan melibatkan 2 tugas : memutuskan kemana organisasi pergi dan membujuk orang lain untuk mengikuti.

PEMBAHASAN
untuk hal ini adalah kasus biaya produksi sebuah perusahaan yang bergerak di bidang eksploitasi dan pengolahan sumber daya alam. Perusahaan tersebut berpendapat bahwa informasi biaya produksi merupakan informasi yang eksklusif miliknya sendiri. Sementara itu, pihak pemerintah daerah memerlukan informasi tersebut untuk dapat mengestimasi penerimaan daerah dari mekanisme bagi hasil.

PENUTUP

Kesimpulan dan Saran
Dari pengertian-pengertian dan bahasan yang ada di atas dapat dilihat adanya kerterkaitan antara elemen-elemen sumber daya ekonomi, sementara, kognitif dll yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan manusia dan mempengaruhi perilakunya.
Untuk itulah sangat penting dalam hal pengelolaan sumber daya yang ada, agar tidak menjadi sia-sian dan terbuang begitu saja.

Selasa, 01 November 2011

JURNAL ILMIAH

BAB III
Data dan Sampel


Objek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah para pekerja  yang berada di wilayah kota jakarta.Alasan penulis memilih daerah jakarta adalah karena jumlah populasinya yang cukup padat dan mudah untuk diteliti.

Metode Pengumpulan Data
Data yang di gunakan untuk penulisan jurnal ini adalah data data sekunder. data sekunder di peroleh dari studi pustaka, buku-buku literatur, majalah serta laporan penelitian yang berkaitan dengan permasalahan dalam penelitian ini.



Metode Penentuan Sampel
Pemilihan sampel dalam penelitian pendahuluan dilakukan dengan menggunakan purposive sampling, agar hasil penelitian sesuai dengan tujuan penelitian. Agar responden yang terpilih memiliki kesamaan persepsi maka perlu diberikan batasan, diantaranya:
 1. Responden berada berusia produktif 21 – 45 tahun, dengan asumsi dalam usia produktif, responden memiliki kemampuan dan keputusan sendiri dalam memenuhi kebutuhan pokoknya.
2. Responden memiliki penghasilan
3. Responden berbelanja kebutuhan pokok rutin setiap bulannya
4. Responden berdomilisi di DKI Jakarta.
Sampel diambil secara acak dari populasi di daerah jakarta, yang sebagian besar adalah karyawan, buruh dan pekerja menengah kebawah.yang masing-masing pendapatan rata-ratanya adalah sebagai berikut:
Karyawan : Rp.2.750.000
Buruh : Rp.1.525.000
pekerja menengah kebawah : Rp.800.000

melalui sampel ini sudah dianggap mewakili dari seluruh populasi yang ada.Sampel dipilih secara acak sederhana (simple random sampling).
Variabel dan Indikator
Salah sau faktor yang menentukan pembelian di masyarakat adalah harga kebutuhan 
pokok itu sendiri, karena setiap orang memiliki pendapatan yang berbeda-beda dan pola hidup yan berbeda.
Bentuk Pembelian atau permintaan suatu barang di bagi menjadi 3 jenis:
1. harga
Ketika bentuk permintaan suatu barang berdasarkan harga, maka perubahan 
kecil dalam   harga barang tersebut akan mengakibatkan perubahan total 
penerimaan yang relatif lebih besar. 
Sebagai contoh, perusahaan melakukan kebijakan penurunan harga produknya. 
Jika bentuk permintaan produk tersebut adalah elastis berarti konsumen sangat 
responsif terhadap perubahan harga. Penurunan harga walaupun kecil 
akan direspon oleh konsumen dengan membeli barang tersebut dalam jumlah 
yang relatif banyak. Dengan bentuk permintaan yang elastis,maka keputusan 
produsen untuk menurunkan harga produknya, 
akan potensial meningkatkan total penerimaan.
2.jumlah kebutuhan
berdasarkan jumlah  kebutuhan yang harus dipenuhi, perubahan harga hanya 
memberikan  pengaruh yang kecil terhadap perubahan barang yang diminta, 
sehingga apabila produsen menetapkan kenaikan harga yang cukup tinggi sekalipun, 
permintaan terhadap barang tersebut tidak terlalu berubah. Pada kondisi ini, 
produsen dapat memperolehtambahan penerimaan dengan menaikkan harga.

 
3.Permintaan Elastis Uniter
Apabila permintaan suatu barang adalah elastis uniter maka kenaikan (penurunan) 
harga akan direspon secara proporsional dengan penurunan (peningkatan) 
jumlah yang diminta. Oleh karena itu, baik produsen melakukan peningkatan 
atau penurunan harga, jika elastisitas 
barang adalah elastis uniter maka total penerimaannya konstan.Dengan
kata lain, peningkatan ataupun penurunan harga tidak merubah total penerimaan
produsen.
Model Penelitian



 Sumber :
http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&cd=2&ved=0CCMQFjAB&url=http%3A%2F%2Fpuslit2.petra.ac.id
http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&cd=4&ved=0CDEQFjAD&url=http%3A%2F%2
http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&cd=8&ved=0CEsQFjAH&url=http%3A%2F%2Fejournal.unud.ac.id
Nama : Nicholas.c
Kelas  : 3EA11
NPM   : 16209181
Tugas Ini Di Berikan Oleh Bapak Prihantoro