Selasa, 25 Oktober 2011

JURNAL ILMIAH

Judul : Pengaruh perubahan harga kebutuhan pokok terhadap tingkat pembelian masyarakat

Pengarang : Nicholas.C

Tema : Harga kebutuhan pokok

BAB II
LANDASAN TEORI

Teori dan Konsep Dasar

1.1 Kebutuhan Pokok
Kebutuhan pokok manusia pada dasarnya dibagi menjadi 3 jenis yaitu :
- Sandang:
Sandang mulai muncul sejak peradaban ada. Awalnya sandang merupakan penutup badan untuk mengatasi, angin, hujan, kesopanan dan kesehatan. Kebutuhan akan sandang bervariasi tergantung tingkat sosial dan taste masing-masing orang. Ada yang 1 tahun pun sama sekali tidak membeli baju baru, ada yang tiap tampil membeli baju baru atau secara berkala membeli baju. Secara umum kebutuhan baju berkisar Rp. 200.000 sampai Rp. 2.000.000 per tahun atau sekitar Rp. 20.000 sampai Rp. 200.000 per bulan.
Ada cara-cara tertentu untuk menghemat pembelian sandang, diantaranya :
  • Menjahitkan baju sehingga biaya lebih hemat
  • Mengurangi frekuensi pembeliaan sandang ataupun beli jika sangat dibutuhkan
  • Menurunkan kualitas sandang yang dibeli, sehubungan produsen sudah mempunyai segmentasi masing-masing
  • dan lain-lain
Seperti halnya pangan, sandang untuk golongan menengah ke atas sudah menjadi gaya hidup. Tiap orang mempunyai style atau gaya berpakaian tertentu tergantung kedalaman pemahaman akan gaya berpakaian, budget untuk sandang, dan aliran/pandangan tentang berpakaian.
 -Pangan :
Pangan atau kebutuhan makan adalah hal yang suka tidak suka, mau tidak mau harus dipenuhi karena jika tidak akan menyebabkan sakit atau bahkan bisa meninggal. Kebutuhan pangan berkisar antara Rp. 15.000 sampai RP. 75.000 per hari per orang. (Rp. 450.000 sampai Rp. 2.250.000 per bulan per orang.)
Ada berbagai macam cara untuk menghemat atau menikmati makan dengan budget pas-pas atau kurang, diantaranya :
  • Menurunkan atau subtitusi (penggantian) menu makan
  • Mengurangi frekuensi makan dari semula 3 kali sehari menjadi 2 kali sehari.
  • Mencari tempat makan yang lebih murah
  • dan lain-lain
Untuk mendapatkan pangan saat ini mulai menjadi gaya hidup atau life style. Sehubungan ada jenis makanan yang beragam di antara daerah dan unik per restoran/rumah makan, wisata kuliner digali sebagai salah satu nilai jual untuk bidang wisata baik untuk wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara. Anda tentu meneteskan liur jika disebutkan makanan berikut : siomay, baso, ruja bebek, nasi goreng gila, gudeg, sate padang, sate madura, soto betawi, konro, soto banjar, bakpia, dan lain sebagainya. Life style dengan wisata kuliner tetap menjadi trendsetter saat ini dan di masa yang akan datang.
 -Papan :
Papan adalah tempat berteduh dari panas, hujan dan dahulu dari hewan liar. Saat ini papan lebih banyak untuk berteduh, bercengkerama dengan keluarga, istirahat dan investasi dalam aset tetap. Untuk pekerja pengeluaran untuk papan baik menyewa ataupun cicilan perumahan berkisar antara Rp. 300.000 sampai Rp. 3.000.000 per bulan.
Ada cara-cara tertentu dan pertimbangan rasional dalam menghemat pembelian papan sehingga keputusan untuk membeli adalah tepat, diantaranya :
  • Hitung dengan cermat antara pilihan menyewa dan mencicil rumah yang memperhitungkan ongkos transportasi dan tingkat ke-cape-an
  • Pilihan terbaik sebenarnya sejak saat ini atau sejak awal memiliki rumah, meski harus mencicil. Sewa adalah pos pada biaya yang tidak akan kembali, mencicil rumah adalah bentuk investasi pada aset. Statistik menunjukkan hampir tidak pernah di Indonesia harga tanah/rumah turun, sehingga investasi pada rumah pakan cepat makin baik.
  • Tidak ada diciptakan tanah baru, tetapi populasi manusia semakin bertambah dengan demikian harga tanah atau rumah cenderung tetap naik.
  • Setelah kecukupan pangan dan sandang secara sederhana tahap berikut sebaiknya membeli papan/rumah dibandingkan dengan alat transportasi. Pembelian alat transportasi cukup ekonomis jika biaya perjalanan harian/bulanan dengan kendaraan umum lebih tinggi dari cicilan motor/mobil.
  • Meski kemampuan dimulai dari luas tanah yang kecil, namun memang  lebih baik dimulai beli rumah sejak awal sekali.
Indikator/ Tolak Ukur :

a).Harga & pendapatan masyarakat
b).Jenis Kebutuhan / Jumlah kebutuhan
c).Permintaan Elastis Uniter

1.2 Peningkatan harga kebutuhan pokok mempengaruhi keputusan seseorang dalam memenuhi kebutuhan pokoknya

Sperti yang tertera pada penjelasan sebelumnya, harga sangatlah menentukan seseorang dalam memenuhi kebutuhannya sehari - hari. apabila seseorang menilai harga suatu barang yang biasa dia konsumsi naik atau meningkat, dia pasti akan berpikir dua kali, sebelum membelinya, bila ada barang pengganti yang lebih murah namun kualitas tidak jauh berbeda pasti dia akan memilih barang tersebut, karena di era sekarang ini bila kita tidak cermat dalam hal memenuhi kebutuhan dan keungan, maka akan berakibat fatal bagi diri kita sendiri.

Tinjauan Riset Terdahulu

jika di lihat dari segi kebutuhan, manusia memiliki 3 kebutuhan pokok yaitu sandang, pangan, papan.
dalam rangka memenuhi kebutuhannya tersebut masyarakat tidak bisa hanya mengikuti kemauan hawa nafsu semata namun, harus melihat juga harga kebutuhan pokok yang kian meningkat selama ini.(prabowo,2010)

di era globalisasi ini banyak manusia yang tidak dapat memenuhi kebutuhan pokoknya secara utuh lagi, itu dikarenakan peningkatan harga kebutuhan pokok yang terus menerus, membuat orang-orang menjadi susah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari
(Puji Suharjoko,2010)

Kenaikan harga  kebutuhan pokok biasanya terjadi akibat tingginya permintaaan, sementara pasokan barang kebutuhan pokok dalam jumlah yang tetap seperti hari biasa. Kondisi ini membuat beberapa komoditi pokok mengalami kenaikan yang cukup signifikan. (Ibnu,2009)

Pengembangan Hipotesis

berdasarkan tinjauan dari riset terdahulu, dapat dikemukakan hipotesis sebagai berikut ini:

H1: Harga kebutuhan pokok yang meningkat membuat pola hidup masyarakat berubah.
H2: Peningkatan Harga kebutuhan pokok dipengaruhi oleh banyaknya permintaan akan kebutuhan itu sendiri.

H3: Tingkat pemenuhan kebutuhan tergantung dari harga kebutuhan pokok itu seniri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar