Sabtu, 30 April 2011

Kehidupan Cheetah


 Hewan ini memiliki tubuh panjang yang dipenuhi totol-totol berwarna hitam dan dijuluki sebagai pelari tercepat. Teman-teman tahu hewan apakah yang dimaksud? Ya, hewan bangsa kucing yang hidup liar di alam bebas ini bernama cheetah. Saat ini cheetah banyak ditemukan di Benua Afrika. Padahal dulunya populasi cheetah hingga ke Benua Asia.

Melebihi Kecepatan Mobil Sport!

Nama Cheetah berasal dari Bahasa Sansakerta (Chitraka) yang artinya ‘berbintik’. Cheetah adalah hewan darat tercepat dengan kecepatan 112 hingga 120 km/jam, dengan akselerasi 0 hingga 110 km dalam waktu 3,5 detik.
Tubuh cheetah benar-benar didesain untuk berlari! Kecepatan lari Cheetah mampu melebihi kecepatan sebuah mobil sport tercanggih, loh. Dengan memanfaatkan kelebihan yang dimiliki, Cheetah berburu mangsa dengan menggunakan kecepatan, bukan dengan taktik mengendap-endap atau bergerombol.
 
Jantan VS Betina
Ternyata, cheetah jantan dan cheetah betina, masing-masing mempunyai kehidupan sosial yang berbeda, loh. Tidak seperti para jantan yang memilih hidup dalam satu kelompok, cheetah betina sangat penyendiri dan lebih memilih hidup terpisah dari para cheetah lainnya, kecuali saat mereka sedang membesarkan anak-anaknya.
Induk Cheetah akan hidup bersama anak-anaknya selama kurang lebih delapan belas bulan hingga anak-anaknya tumbuh dewasa dan sudah mampu mencari makan sendiri. Setelah itu, sang induk akan pergi meninggalkan mereka dan memulai hidup sendirian kembali. Sementara itu, anak-anaknya akan tetap hidup bersama dalam satu grup. Setelah kira-kira dua tahun, para betina akan pergi meninggalkan para jantan yang memilih menetap bersama grupnya.
 
Tidak Mengaum
Cheetah tidak mengaum layaknya saudara sejenis mereka yang lain, seperti singa dan harimau. Mereka mengeluarkan beberapa jenis suara tergantung kebutuhan. Ketika induk cheetah sedang mencari tempat untuk meletakkan anak-anaknya, dia akan mengeluarkan suara seperti gonggongan yang nyaring, juga saat para cheetah lainnya sedang mencari sesamanya. Ketika mereka sedang berkumpul dan saling berkomunikasi satu sama lain, cheetah akan mengeluarkan suara yang tergagap-gagap. Para cheetah akan mulai menggeram saat dirinya terganggu dan ketika menyadari ada bahaya mendekat. Geraman itu akan berubah menjadi lolongan saat keadaan semakin membahayakan dan mereka harus menyelamatkan diri. Induk cheetah dan anak-anaknya yang sedang berkumpul dan beristirahat biasanya akan mengeluarkan bunyi dengkuran yang mengisyaratkan rasa nyaman dan tenang.
 
Hampir Punah!
Pada masa lampau, cheetah berfungsi sebagai simbol status sosial seseorang. Sekarang, cheetah memiliki peran penting dalam kepariwisataan dan dapat ditemukan di kebun binatang. Sifat cheetah tidak seagresif bangsa kucing lainnya dan dapat dijinakkan, sehingga bayi-bayi cheetah terkadang dijual secara ilegal sebagai peliharaan. Saat ini, tingkat kepunahan cheetah cukup tinggi. Beberapa hal yang menyebabkan tingkat kepunahannya sangat tinggi adalah:
Pertama, ketidakmampuan cheetah mempertahankan diri. Walau cheetah adalah salah satu predator terbesar, mereka tidak mampu melawan bangsa predator lainnya, seperti singa, leopard, ataupun elang yang suka memangsa bayi-bayi cheetah. Mereka lebih memilih menghindari perkelahian karena dapat langsung dikalahkan, bahkan oleh seekor hyena sekalipun.
Kedua, ketika cheetah berlari, temperatur tubuhnya akan naik secara drastis. Hal ini dapat menyebabkan kematian bagi cheetah. Ini sebabnya, para cheetah selalu langsung beristirahat setelah mereka berhasil menangkap mangsanya.

Ketiga, cheetah sering diburu oleh para petani karena dianggap sering memangsa para hewan ternak. Oleh karena itu, para sukarelawan dari tempat perlindungan cheetah datang untuk mengajari para petani untuk melestarikan cheetah. Tingkat kepunahan cheetah di dunia cukup mengkhawatirkan. Oleh karena itu, cheetah masuk dalam daftar hewan-hewan yang dilindungi. 
Sumber : Google & National Geographic(pic)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar